MAKALAH
ANATOMI
DAN FISIOLOGIMANUSIA
SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA
OLEH:
SUCI AULIA PUTRI
JURUSAN
BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
SISTEM
PENCERNAAN MAKANAN
1. Pengertian
dan fungsi sistem pencernaan manusia
Pencernaan makanan merupakan proses
mengubah makan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus,serta memecah
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana.
Sistem
pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut
melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia
terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya
adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.
Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus
2.
Fungsi
Sistem
pencernaan dari mulut sampai anus berfungsi untuk :
a. Menerima
makanan
b. Memecah
makanan menjadi zat zat gizi
c. Menyerap
zat zat gizi ke dalam aliran darah
d. Membuang
bagian makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan meliputi :
1.
Pencernaan Mekanik
Pencernaan
mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil
dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,
lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi
geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan
Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang
dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanyasaliva (air ludah) dan getah
lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan
makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,
lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi
geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan
Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang
dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanyasaliva (air ludah) dan getah
lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan
makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
2. Pencernaan kimiawi
Merupakan proses pemecahan bahan makanan
dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan getah pencernaan
( enzim ) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Makanan mengalami
proses pencernaan sejak makanan berada dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa
sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal
hal berikut :
1. Ingesti
: pemasuka makanan kedalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi
: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi
: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti
: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim,terdapat dilambung.
5. Absorbsi
: proses penyerapan,terjadi diusus halus.
6. Defekasi
: pengeluaran sisa makan yang sudah tak berguna untuk tubuh melalui anus.
STRUKTUR PENCERNAAN
MULUT / ORIS
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan
yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
ð Bagian luar yang sempit atau
vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
ð Bagian rongga mulüt/bagian dalam,
yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris, palatum dan
mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput
lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak
kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan
pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh
kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot
orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor
anguli oris menekan ujung mulut.
- Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;
ð Palatum Durum (palatum keras) yang
tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih
ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
ð Palatum mole (palatum lunak)
terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak,
terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.Gerakannya dikendalikan oleh
ototnya sendiri, di sebelah kanan dan kiri dan tiang fauses terdapat saluran
lendir menembus ke tonsil.
- Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.
Di
dalam rongga mulut terdapat:
1.
Gigi, ada 2 (dua) macam;
- Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
- Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (Molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).
2.
Lidah. Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah.
Lidah
dibagi atas 3 bagian;
- Radiks lingua = pangkal lidah.
- Dorsum lingua = puaggung lidah.
- Apeks lingua = ujung lidah.
Pada
pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup
jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke
jalan nafas. Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
Frenulum
lingua.
Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira
ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika
sublingua.
Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua di sini terdapat pula lipatan
selaput lendir.
Pada
pertengahan flika sub lingua ini terdapat saluran dan glaudula parotis, sub
maksilaris dan glandula sub lingualis.
Kelenjar
ludah merupakan; Kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan
duktus stensoni. Kelenjar ludah ini ada 2 yakni:
- Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris), yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah.
- Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang tendapat di sebeiah depan di bawah lidah.
Di
bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara
lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sub lingualis
serta hasil sekresinya berupa kelenjar ludah (saliva).
Kelenjar
ludah
(saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3
buali kelenjar ludah yaitu:
- Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).
- Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
- Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Otot
lidah.
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M. Mandibularis, os Hioid
dan prosesus steloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bengabung
dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot
lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar
sampai ke radiks lingua.
FARING. Merupakan organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat
tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan antara
jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga
hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan
rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan
tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium.
Tekak
terdiri dari; Bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung,
Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior
bagian yang sama tinggi dengan faring
Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring,
bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring,
yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea).
ESOFAGUS.
Merupakan
saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya sekitar 25 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding
dari dalam ke luar; Lapisan selaput lendir(mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan
otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Osofagus
terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks
menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
GASTER (LAMBUNG).
Merupakan
bagian dan saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah
epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
osofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di. depan
pankreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.
Bagian
lambung terdiri dari:
- Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi gas.
- Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
- Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk spinter pilorus.
- Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
- Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
- Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan
lapisan dari dalam keluar, terdin dari:
ð Lapisan selaput lendir, apabila
lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang disebut rugae.
ð Lapisan otot melingkar (muskulus
aurikularis).
ð Lapisan otot miring (muskulus
oblinqus).
ð Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
ð Lapisan jaringan ikat/serosa
(peritonium).
USUS HALUS / INTESTINUM MINOR
Intestinum
minor
adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang berpangkal pada pilorus
dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan saluran
paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang
terdiri dari:
Lapisan
usus halus; mukosa (sebelah dalam). Lapisan melingkar ( M. sirkuler), lapisan
otot memanjang (M. longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah luar)
Duodenum. Disebut juga usus 12 jari,
panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada
lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat
selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri
ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus
wirsungi / duktus pankreatikus)
Dinding
duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut
kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
Yayenum
dan Ileum,
mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas adalah yayenum dengan
panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5 m. Lekukan yayenum
dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan
peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
Akar
mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang arteri dan vena
mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan
peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum dan ileum tidak
mempunyai batas yang tegas.
Ujung
bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama
orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan
pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini,
berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk
kembali kedalam ileum.
Mukosa
usus halus.
Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili
memudahkan pencernaan dan absorpsi, lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan sub
mukosa yang dapat memperbesar permukaan usus.
Pada
penampang melintang vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan
bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam
pencernaan..
USUS BESAR / INTESTINUM MAYOR.
Panjangnya ±. l½ m,lebarnya 5 - 6cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari
dalam ke luar;
1)
Selaput lendir.
2)
Lapisan otot melingkar.
3)
Laplsan otot memanjang.
4)
Jaringan ikat.
Seikum. Di bawah seikum terdapat appendiks
Vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai
cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen
pada orang yang masih hidup.
Kolon
Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan
ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
Appendiks
(usus buntu).
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai
pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa
isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam
rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ
pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan
hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon
Transversum.
Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens
berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah
kin terdapat Fleksura Lienalis.
Kolon
Desendens.
Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke
bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon
sigmoid.
Kolon
Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis
sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan
rektum.
Rektum. Terletak dibawah kolon sigmoid
yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis
di depan os sakrum dan os koksigis.
Anus. Adalah bagian dan saluran
pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak
di dasar pelvis, dindingnya diperkuat
oleh
3 spinter;
ð Spinter Ani internus, bekerja
tidak menurut kehendak.
ð Spinter Levator Ani. bekerja juga
tidak menurut kehendak.
ð Spinter Ani Eksternus. bekerja
menurut kehendak.
PERITONIUM
Peritoniun,
terdiri dari dua bagian yaitu; Peritonium parietal yang melapisi dinding rongga
abdomen dan peritonium viseral yang melapisi semua organ yang berada dalam
rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara dua lapisan ini disebut ruang
peritonial atau kantong peritonium. Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan
pada perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga
peritonium, di dalam pentonium banyak terdapat lipatan atau kantong. Lipatan
besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat disebelah depan
lambung. Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati, kurvatura minor dan
lambung berjalan ke atas dinding abdomen dan membentuk mesenterium usus halus.
HATI (HEPAR)
Organ
yang paling besar didalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya ±. 1,5 kg.
Letaknya; bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma.
Hati terbagi atas 2 lapisan utama :
- Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diapragma.
- Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura tranfersus.
Fisura
longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian alas hati, selanjutnya
hati dibagi 4 belahan; Lobus kanan, lobus kiri. Lobus kaudata. dan lobus
quadratus.
PEMBULUH DARAH PADA HATI.
Hati mempunyai 2 jenis peredaran
darah yaitu arteri hepatika dan vena porta.
Arteri
Hepatika.
Keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai
kejenuhan 95-100%, masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah
bertemu dengan kapiler vena, akhimya keluar sebagai vena hepatika.
Vena
Porta.
Yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5
darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa O2 telah
diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang
telah di observasi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdia meter
1 mm. Yang satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat
cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran
empedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah
berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus
disaluri oleh sebuah pembuluh Sinusoid darah atau kapiler hepatika. Pembuluh
darah halus berjalan di antara lobulus hati disebut Vena interlobuler. Dari
sisi cabang.cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu Vena lobuler.
Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena
sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatika dan langsung masuk ke
dalam vena kava inferior.
KANDUNG EMPEDU
Lapisan
empedu Terdiri
dari:
- Lapisan lur serosa/parietal.
- Lapisan otot bergaris.
- Lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran mukosa.
BAGIAN DARI KANDUNG EMPEDU.
- Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
- Korpus vesikafelea, bagian dan kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
- Neck of the bladder. Merupakan leher dan kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu kebadan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.
- Duktus sistikus. Panjangnya ± 3¾ cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
- Duktus hepatikus, saluran yang keluar dan leher.
- Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
PANKREAS.
Sekumpulan
kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya
ktra-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya
rata-rata 60—90 gram. Terbentang pada vertebra lumbalis I & II dibelakang
lambung.
BAGIAN
DARI PANKREAS.
Kepala
pankreas,
terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang
melingkarinya.
Badan
pankreas,
merupakan bagian utama dan organ ini letaknya di belakang lambung dan di depan
vertebra umbalis pertama.
Ekor
pankreas,
bagian yang runcing di sebelah kiri yang sebenarnya menyentuh limpa.
ORGAN ORGAN SISTEM PENCERNAAN
1. Mulut
Mulut manusia berupa rongga yang dilapisi oleh jaringan epitel pipih berlapis
banyak. Dalam rongga tersebut terdapat alat pencernaan seperti gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (kelenjar saliva) yang membantu proses pencernaan mekanis dan
kimiawi.
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan
yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
ð Bagian luar yang sempit atau
vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
ð Bagian rongga mulüt/bagian dalam,
yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris, palatum dan
mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput
lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak
kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan
pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh
kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot
orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor
anguli oris menekan ujung mulut.
a. Gigi
Struktur gigi pada manusia dapat dibedakan atas gigi sulung (gigi susu) dan
gigi tetap. Gigi yang pertama kali tumbuh sejak anak berusia enam bulan disebut
gigi susu. Gigi susu berangsur-angsur akan berubah menjadi gigi sulung. Gigi
sulung bersifat tetap (tanggal) dan berjumlah 20 buah. Mulai umur enam sampai
empat belas tahun secara berangsur - angsur gigi sulung akan digantikan oleh
gigi tetap (gigi permanen).
Jumlah gigi tetap 32 buah, karena ada penambahan pada gigi geraham kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya, jenis gigi pada manusia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Gigi seri (incisor) : terletak berderet lurus dibagian depan berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan.
Jumlah gigi tetap 32 buah, karena ada penambahan pada gigi geraham kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya, jenis gigi pada manusia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Gigi seri (incisor) : terletak berderet lurus dibagian depan berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan.
2) gigi taring (canius) : ujungnya berbentuk
runcing untuk mencabik dan menyobek makanan
3) Geraham depan (premolar) : bentuknya berlekuk lekuk untuk mengiris & menghabiskan makanan
4) Geraham belakang (molar) : bentuknya berlekuk lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang
3) Geraham depan (premolar) : bentuknya berlekuk lekuk untuk mengiris & menghabiskan makanan
4) Geraham belakang (molar) : bentuknya berlekuk lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang
Struktur gigi manusia terdiri atas bagian
:
1. email merupakan bagian terluar dari gigi
beripa lapisan yang paling keras dan bewarna putih.
2. Dentin atau tulang gigi tersusun oleh zat
kapur dan pospor,lapisan email dan dentin disebut mahkota gigi
3. Sumsum gigi ( pulpa ) terdapat dibagian
dalam tulang gigi,pada sumsum gigi terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf
4. Lapisan semen melapisi dentin yang masuk
dan tertanam kedalam rahang,pulpa dan sementum membentuk akar gigi.
b.
Lidah
Selain gigi, di dalam rongga mulut manusia juga terdapat lidah. Selain sebagai
alat pengecap,
lidah di
dalam pencernaan makanan berfungsi untuk:
1) mencampurkan makanan
2) mendorong makanan dalam proses menelan, dan
3) membersihkan mulut dari sisa makanan
1) mencampurkan makanan
2) mendorong makanan dalam proses menelan, dan
3) membersihkan mulut dari sisa makanan
Lidah membentuk lantai pada
rongga mulut. Di bagian belakang, otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid
(tulang pangkal lidah yang berbentuk seperti huruf V). permukaan lidah penuh
dengan tonjolan (papilla) yang mengandung puting-puting pengecap, sehingga
lidah dapat merasakan makanan seperti asam, manis, pahit, dan asin.
c. Kelenjar Ludah
Pada rongga mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah (saliva) yang menghasilkan cairan ludah kelenjar-kelenjar tersebut adalah:
1) kelenjar parotis, yang terletak di dekat telinga,
2) kelenjar submaksilaris yang terletak di bawah rahang atas,
3) kelenjar submandibularis yang terletak di bawah lidah
Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin). Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar, seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang lezat atau karena lapar.
Cairan ludah berfungsi untuk:
1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air
2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa
3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)
1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air
2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa
3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)
2. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti selang air,
sebagai penghubung antara rongga mulut dan lambung yang terletak di belakang
trakea (tenggorokan). Panjang kerongkongan pada manusia lebih kurang 25 cm yang
berakhir pada bagian kardiak lambung. Kerongkongan tersusun oleh dua pertiga
otot polos dan sepertiga otot lurik. Pada kerongkongan dihasilkan lendir yang
membantu gerak peristaltik, sehingga makanan terdorong ke arah lambung. Akan
tetapi, kerongkongan ini tidak menghasilkan enzim pencernaan dan tidak
melakukan absorbsi sari makanan. Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan
paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan
submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa).
Pada ujung saluran esophagus
setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep,
yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat
berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan
peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
3. Lambung (Ventrikulus)
Lambung pada manusia terletak pada bagian kiri atas rongga perut di bawah diafragma. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot vang tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Dengan adanya kontraksi otot-otot lambung tersebut, makanan akan teraduk dengan baik menjadi bubur (chyme / kim). Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardiak (bagian yang merupakan tempat masuknya kerongkongan), fundus (bagian tengah lambung), dan pilorus (bagian yang berbatasan dengan usus dua belas jari). Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.Lambung juga berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon.Lambung menghasilkan getah lambung yang terdiri atas: air dan lendir; ion-ion organik,asam lambung (HCl), dan enzim – enzim pencernaan.
Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung
(HCl), adapun fungsi HCl :
a)
Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat
memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam
Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan
ke dalam lambung.
b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.
c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum.
b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.
c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum.
d)
meransang pengeluaran getah usus.
Pepsin yang dihasilkan oleh lambung berfungsi menghidrolisis protein menjadi
pepton. Renin adalah enzim yang dapat menggumpalkan protein susu (kasein)
dengan bantuan ion kalsium (Ca2+). Sedangkan enzim lipase adalah enzim yang
dapat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Proses pencernaan di
dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam, tergantung pada jenis
makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di dalam lambung.
Sedangkan makanan yang banyak
mengandung protein dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan obat - obatan.
mengandung protein dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan obat - obatan.
Getah
lambung → Menghentikan kerja amilase, Menghancurkan matrix extrasel,makanan,
Membunuh mikroba. Beberapa enzim pencernaan yang terdapat dalam getah lambung :
- pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein diubah menjadi pepton (mudah larut)
- Rennin membentuk susu dan kasien dari karsinogen yang mudah larut (pembekuan susu menjadi keju).
- Lipase (enzim pemecah lemak) sebagai awal pencernaan lemak dalam lambung
Fungsi
lambung
- Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
- Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan olel usus
- Protein diubah menjadi pepton
- Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
- Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
- Faktor antianemia dibentuk
- Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum
4. Hati dan Kandungan empedu
Hati terbagi atas lobus kanan dan lobus
kiri. Struktur mikroskopik organ ini terdiri atas lobulus – lobulus berbentuk
segi enam yang terdiri atas sel –sel hati , antara lain:
a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin,
b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi),
d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dan
e) menghasilkan cairan empedu.
a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin,
b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi),
d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dan
e) menghasilkan cairan empedu.
Setelah diserap oleh usus, sari-sari makanan dibawa oleh darah menuju ke hati dan seluruh tubuh. Pada hati bermuara dua pembuluh darah, yaitu: vena porta hepatica yang berasal dari Iambung dan usus yang mengandung darah miskin oksigen, tetapi kaya nutrisi (sari makanan)( dan arteri hepatica yang merupakan cabang arteri coeliaca (arteri yang mengalirkan darah ke saluran cerna) yang kaya oksigen.
5. Pankreas
Pankreas
juga merupakan organ tambahan pada sistem pencernaan. Pankreas memiliki panjang
kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu
bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian
tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah
ujung kiri atas.
Pankreas terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus) wirsungi dan saluran (ductus) sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang disekresikan pankreas ke duodenum.
Pankreas menghasilkan
beberapa jenis hormon, yaitu:
a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).
a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).
6. Usus Halus (Intenstinum Tenue)
Usus halus merupakan kelanjutan
dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi
menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (±
3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan
bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari
kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh
usus halus adalah :
1. Disakaridase : menguraikan disakarida
menjadi monosakarida
2. Erepsinogen : erepsin yang belum aktif
yang akan di ubah menjadi erepsin,erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
3. Sekretin : meransang kelenjar pancreas
mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus.
4. Kolesistokinin : meransang hati untuk
mengeluarkan cairan empedu kedalam usus halus.
PROSES PENCERNAAN
MAKANAN
Pencernaan makanan secara
kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a.
Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam
akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b.
Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna
sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan
kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran
darah.
c.
Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna
menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi
butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian
diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Usus halus merupakan
saluran
pencernaan terpanjang yang panjangnya lebih kurang 7 meter dengan diameter 2,5
cm. Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan.
Usus halus
terdiri atas 3 bagian,yaitu :
a) Duodenum
( usus dua belas jari ) panjangnya 25 cm
b) Jejunum
( usus kosong ) panjangnya 2,5 m
c) Ileum
( usus penyerapan ) panjangnya 4 m
Setiap hari usus
halus mensekresikan lebih kurang 2000 cc getah usus dari sel sel usus (
kelenjar lierberkuhn ) menuju lumen usus. Getah usus mengandung :
a) Peptidase, merupakan kelompok enzim yang memecah
polipeptida menjadi asam amino,
b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida (maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut disebut juga disakase,
c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
d)Erepsinogen, merupakan proenzim yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin
e) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida (maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut disebut juga disakase,
c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
d)Erepsinogen, merupakan proenzim yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin
e) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
8. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar
dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U
terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon
Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a.
Menyerap air selama proses pencernaan.
b.
Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil
simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c.
Membentuk massa feses
d.
Mendorong sisa makanan hasil
pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Usus besar (kolon) terletak di antara ileum
dan anus. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon.
Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Secara
anatomi, usus besar terbagi atas sekum kolon asenden (naik), kolon transversal
(mendatar), kolon desenden (turun), rektum, dan anus.
Bila poros usus sudah penuh, maka akan timbul rangsangan untuk buang air besar
(defekasi). Rangsangan ini disebut gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik,
pada kolon juga terjadi gerak segmentasi yang berfungsi memberi tempo
terjadinya absorbsi air dan mineral.
Kolon
Asendens
Panjangnya
13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke
bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
Appendiks
(usus buntu).
Bagian
dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu
keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi
usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam
rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum.
Kolon
Transversum.
Panjangnya
sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di
bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin
terdapat Fleksura Lienalis
Kolon
Desendens.
Panjangnya
±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon
Sigmoid.
Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
Rektum.
Terletak
dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Anus.
Adalah
bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar
(udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:
- Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
- Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
- Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak.
Proses
pencernaan pada kolon manusia juga dibantu oleh bakteri usus Escherichia coli
yang merombak sisa-sisa makanan sehingga terbentuk feses. Apabila jumlah
bakteri tersebut melebihi kondisi normal, maka akan dapat menimbulkan penyakit
pada usus, seperti diare. Dengan adanya perombakan sisa makanan oleh bakteri
ini, maka dapat dihasilkan beberapa vitamin seperti vitamin K, yang diperlukan
dalam proses pembekuan darah.
Anus
merupakan lubang akhir dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran
(feses). Dinding anus terdiri atas dua lapisan yaitu otot lurik pada bagian
luar dan otot polos di bagian dalam.
Kelenjar Pencernaan
Pencernaan
makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan
dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia
diantaranya :
- kelenjar ludah (parotis),
- kelenjar lambung,
- kelenjar pankreas dan hati.
1. Kelenjar ludah (parotis)
Kelenjar
ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di
bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan
air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang
membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang
masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau
amilase ludah.
2. Kelenjar lambung
Lambung
memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin dan
asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang
diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi
oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta
dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung.
Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.
3. Kantong empedu
Kantong
empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu
dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati.
Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan empedu
dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.
4. Kelenjar pankreas
Kelenjar
pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim
pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen,
enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon
sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat
makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).
5. Kelenjar di usus halus
Kelenjar
pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase),
enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease
serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin
yang dihasilkan oleh duodenum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.naturesplatform.com/images/Colon5.gif
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Anatomy_artery.png/300px-Anatomy_artery.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Anatomy_artery.png/300px-Anatomy_artery.png
http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008/05/sistem-pencernaan-makanan.html
0 komentar:
Posting Komentar