MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM EKSKRESI
OLEH :
SUCI AULIA PUTRI
JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSTAS NEGERI PADANG
2012
SISTEM
EKSKRESI
A.
PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan
zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan
terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus
dibuang melalui alat-alat ekskresi. Alat – alat ekskresi terdiri atas ginjal,
paru – paru, kulit dan hati. Semua alat – alat ekskresi tersebut bekerja pada
satu system yang disebut system ekskresi. Sistem ekeskresi adalah proses
pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi
oleh tubuh berupa CO2, H2O, NH3, zat warna
empedu dan asam urat.
Beberapa proses yang erat kaitannya dengan sistem
ekskresi adalah sebagai berikut.
- Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
- Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
- Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
- Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
- Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
- Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
- Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
- Homeostasis
B. ORGAN - ORGAN DAN FUNGSI ORGAN PADA SISTEM EKSKRESI
1.
Ginjal (Ren)
Fungsi ginjal:
1)
Mengekskresikan
zat-zat buangan (waste product) seperti urea, asam urat, kreatinin,
kreatin, dan lain-lain.
2)
Menjaga
keseimbangan air dengan cara:
a. Air dibuang bila pemasukan banyak.
b. Mengurangi pengeluaran bila pemasukan
sedikit.
3)
Menjaga
tekanan osmosis dengan cara:
a) Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang
berlebihan.
b) Membatasi ekskresi garam bila pemasukan
sedikit.
4)
Menjaga
pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.
Zat
yang dikeluarkan ginjal berupa urin. Urin mengandung berbagai macam zat, yaitu:
*
Zat-zat sisa perombakan protein, misalnya: urea, asam urat, dan amonia.
*
Zat warna empedu sehingga urin berwarna kuningan.
Struktur
ginjal
Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus
terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus
kontortus kolektivus. Diantara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan
parsdescenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang
berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob
Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi
(1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk
urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan
garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
PROSES
PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di
dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman
. Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat
lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat
larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah
dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng
filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus
dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer
ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik.
Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
2. Tahap
penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap
reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung
Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus
ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu.
Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan
kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari
glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga
mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini
adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume
filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder
atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan
pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder
masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat
yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran
(Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus
kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari
tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju
kantung kemih (vesika urinaria). Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan
sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus
dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.
Banyak sedikitnya urine dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a. Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
b. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen
sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang
efektif karena tekanan darah menurun.
c. Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula
dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam
tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering
mengeluarkan urin.
2.
PARU – PARU
(PULMO)
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah
kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari
dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru
kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung
alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI
PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi
kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam
Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2)
dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke
paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan
dari paru-paru melalui hidung
3.
Kulit
Fungsi kulit
·
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat.
·
Melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat
kimia
·
Mengatur suhu tubuh
·
Menerima rangsang dari luar
·
Serta mengurangi kehilangan air.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis
(lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat) dan hipodermis (jaringan ikat
bawah kulit).
1) Epidermis
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum,
stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum.
Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum
lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan
mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
- Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
- Stratum granulosum, mengandung pigmen
- Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan
ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang
terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera)
dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur.
Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang
rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari
makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot penegak rambut.
- Akar rambut
- Pembuluh darah
- Syaraf
- Kelenjar minyak (glandula sebasea)
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan
ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di
lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Keringat yang dikeluarkan
melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu
tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh
sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu
pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu
lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk
memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah.
Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau
kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam.
Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
4. HATI (HEPAR)
Fungsi hati :
- Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
- Menawarkan racun
- Membentuk protombin dan fibrinogen
- Membentuk albumin dan globulin
- Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
- Tempat pembentukan urea
- Menghasilkan empedu
- Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh,
terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat
suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena
porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati
terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat
(capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu
yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu
(bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr
warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan
ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan hemoglobinnya dilepas.
Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma
menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin
dap biliverdin, dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang
memberi warna pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga kreatinin hash
pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke
ginjal. Jika
saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu
akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi lebih
kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning
C.
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI
1. Ginjal
a. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah
dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab
terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
1.
Makan makanan berlemak
2.
Kolesterol dalam darah yang tinggi
3.
Kurang berolahraga
4.
Merokok,
5.
Minum minuman beralkohol.
Mengatasi
Gagal Ginjal
Kemajuan ilmu
pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut
dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal
(TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci
darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis), dialisis
dengan bantuan mesin
2. PD (Peritoneal Dialisis),
dialisis melalui rongga perut
b. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum
tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan
kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu
ginjal.Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk
di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk
membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara
ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang
kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan
rasa sakit yang hebat.
Gejala
lain yang sering terjadi pada penderita batu ginjal adalah :
- Terjadi nyeri hebat pada waktu air seni keluar dari dalam ginjal melalui aliran ginjal kedalam kantong kemih.
- Rasa sakitnya hilang timbul pada pinggang dan perut.
- Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul kemudian ke alat kemaluan luar.
- Perasaan mual, muntah dan perut terasa kembung yang disertai dengan rasa sakit yang hebat.
- Pada waktu ada serangan sakit pinggang, kadang-kadang air seni bercampur dengan darah karena terjadi pergesekan antara batu dengan dinding saluran hingga menimbulkan lecet.
- Penderita batu ginjal juga mengalami panas, dan kedinginan.
MENCEGAH TERJADINYA BATU GINJAL
- Jangan menahan buang air kemih terlalu lama, karena dapat menyebabkan kandungan garam dalam urin menjadi pekat
- Minumlah air putih yang banyak, minimal 8 gelas sehari, agar urin menjadi lebih encer, batu pun menjadi lebih sulit mengendap.
- Apabila kita seorang pekerja yang membutuhkan duduk yang terlalu lama, cobalah untuk bergerak sedikit, dan perbanyaklah berjalan disekitar tempat duduk.
- Sebelum pergi tidur biasakan untuk minum terlebih dahulu, karena malam yang panjang memudahkan air seni yang pekat mengendapkan batu.
c. Diabetes Insipidus
Suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon
antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan
pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).
Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan
pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara alami
mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.
Hormon ini unik, karena dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa posterior.
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal:
# Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik
# Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
# Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
# Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
# Tumor
# Sarkoidosis atau tuberkulosis
# Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
# Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis
# Histiositosis X
GEJALA
Hormon ini unik, karena dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa posterior.
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal:
# Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik
# Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
# Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
# Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
# Tumor
# Sarkoidosis atau tuberkulosis
# Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
# Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis
# Histiositosis X
GEJALA
Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan
maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.
Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
Cara mengatasi penyebabnya.
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.
Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
Cara mengatasi penyebabnya.
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
- Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.
- Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
- Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid). Tetapi obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.
d. DIABETES MELITUS
Kurangnya produksi zat insulin atau kurang sensitifnya jaringan tubuh
terhadap zat insulin. Hal ini akan mengakibatkan kadar glukosa pada makanan
tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya kadar gula dalam
darah akan terus meningkat.
Penyebab diabetes mellitus sebenarnya bisa dengan berbagai macam cara misalnya:
1. Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita DM (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
2.Virus dan Bakteri
Virus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan DM.
3. Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
4. Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit DM.
Penyebab diabetes mellitus sebenarnya bisa dengan berbagai macam cara misalnya:
1. Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita DM (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
2.Virus dan Bakteri
Virus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan DM.
3. Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
4. Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit DM.
Cara
Mengatasi Diabetes
Penyakit diabetes dapat di hindari atau dikurangi dengan cara mengetahui kadar glukosa darah dalam tubuh kita- lakukan pemeriksaan secara rutin- karena peningkatan dan penusrunan kada rgula dalam darah selalu berubah. Jika kita mampu menjaga kadar gula dalam batasan normal artinya kita dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Cara lain yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi komplikasi diabetes adalah: berhenti merokok , mengoptimalkan kadar kolestrol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi (tensi), dan melakukan olah raga secara teratur.
e. NEFRITIS
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Pengobatan
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri, yang misalnya pada kaum perempuan, umumnya didapat dari kotoran yang keluar dari anus, yang masuk ke lubang saluran kencing. Bagi kaum lelaki yang sudah berusia di atas 50 tahun, usahakan memeriksakan prostat sekali setahun.
f. ALBUMINURIA
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
Penyakit diabetes dapat di hindari atau dikurangi dengan cara mengetahui kadar glukosa darah dalam tubuh kita- lakukan pemeriksaan secara rutin- karena peningkatan dan penusrunan kada rgula dalam darah selalu berubah. Jika kita mampu menjaga kadar gula dalam batasan normal artinya kita dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Cara lain yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi komplikasi diabetes adalah: berhenti merokok , mengoptimalkan kadar kolestrol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi (tensi), dan melakukan olah raga secara teratur.
e. NEFRITIS
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Pengobatan
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri, yang misalnya pada kaum perempuan, umumnya didapat dari kotoran yang keluar dari anus, yang masuk ke lubang saluran kencing. Bagi kaum lelaki yang sudah berusia di atas 50 tahun, usahakan memeriksakan prostat sekali setahun.
f. ALBUMINURIA
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
2. Paru
– paru
A. Asma atau sesak nafas,
yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang
diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
psikologis.
B. .Emphysema, adalah
penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
C. Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh
beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol.
Gejala
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan
pemeriksaan sputum.
Perawatan
Tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan
bakteri dirawat dengan antibiotik.Pneumonia
adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan
penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit
secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis
pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu
tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan
kesehatan orang tersebut.Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat
kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung.
D.
Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru.
Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari
kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.Kanker paru-paru
merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga merupakan
penyebab utama dari kematian akibat kanker.
Lebih dari 90% kanker
paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke
paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
- Karsinoma sel skuamosa
- Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
- Karsinoma sel besar
- Adenokarsinoma
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam
paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali
menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
- Adenoma (bisa ganas atau jinak)
- Hamartoma kondromatous (jinak)
- Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang
bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak
kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini
berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
Penyebab
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker
paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang
dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15%
pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau
terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran
oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi
pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara
sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi
karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma
sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan
parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
E. Tuberkolosis atau TBC
Adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi
dapat juga mengenai sistem saraf
sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi
(miliary TB), sistem
genitourinary, tulang dan sendi.
Jenis-jenis
- Tuberkulosis paru, dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
- Tuberkulosis paru, tidak dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
- Tuberkulosis pada sistem syaraf
- Tuberkulosis pada organ lainnya
- Tuberkulosis millier
F.
Asbestosis
Adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas.Asbestos terdiri dari serat silikat mineral
dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya
penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan
dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga
pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam
pakaian pekerja.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:
- Plak pleura (klasifikasi)
- Mesotelioma maligna
- Efusi pleura.
Gejala
Gejala asbestosis muncul secara
bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah
banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.Gejala pertama adalah sesak nafas
ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15%
penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami kegagalan
pernafasan.
Perokok berat dengan bronkitis
kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat
asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara
kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa
menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma
atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.
Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes
bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah
terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga
menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi
kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma
biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.Kanker paru-paru akan
terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang
merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Penyembuhan
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul
adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase,
perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir.
Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun
melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan
pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat
dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes
sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita
asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40
tahun lalu.
G.
Bronkitis
Adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya
akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius.
Penyebab
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan
organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).Serangan bronkitis berulang
bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun. Infeksi
berulang bisa merupakan akibat dari:
- Sinusitis kronis
- Bronkiektasis
- Alergi
- Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
- Berbagai jenis debu
- Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
- Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
- Tembakau dan rokok lainnya.
Gejala
Gejalanya berupa:
- batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
- sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
- sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
- bengek
- lelah
- pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
- wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
- pipi tampak kemerahan
- sakit kepala
- gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali
dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil,
sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.Batuk biasanya
merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi
1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning.
Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.Pada
bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi
selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering
ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
Pengobatan
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak
enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen;
kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk
beristirahat dan minum banyak cairan.Antibiotik
diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah
infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi)
dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita
dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin.
Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae.
Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak
diberikan antibiotik.
Jika gejalanya menetap atau berulang
atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari
dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.
3. Kulit
A. Eksim atau Dermatitis
Adalah istilah kedokteran untuk
kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa
terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki.
Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis
atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka
berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur
hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan
baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Gejala
Dimanapun lokasi timbulnya eksim,
gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah
muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan
muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan
kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat
kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya
akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang
dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah
eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Pengobatan
Tujuan utama dari pengobatan adalah
menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa
sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk
membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit
masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan
akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat
mengurangi rasa gatal yang terjadi.
Salep atau krim yang mengandung
kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses
inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan
tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa
diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang
dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat,
dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis
pengobatan yang diberikan.
B. Simptom
Sejenis penyakit yang disebabkan
tungau, disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang sangat menular lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama
atau menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal pada kulit adalah reaksi alergi terhadap tungau.
Berikut ini adalah symptom umum scabies menurut National
Library of Medicine, Amerika :
- Rasa gatal terutama di malam hari
- Garis sangat tipis seperti goresan pensil
- Abrasi yang disebabkan garukan dan goresan pada ruam
- Lepuh-lepuh kecil.
C.
Kusta
atau Lepra
Disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa
pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari
luar.[2] Bila
tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada
kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta
tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit
tzaraath, yang
digambarkan pada al-Quran dan sering disamakan dengan kusta
Penyebab
Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta.
Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha merupakan bakteri aerobik, gram positif,
berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel
lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.
M.
leprae belum
dapat dikultur pada laboratorium.
Pengobatan
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan
yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi
bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal.
{ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.
Pencarian terhadap obat anti kusta
yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada
1960an dan 1970an. [25]
Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan
rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.[26]
Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi
oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak
digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi
bakteri.
Terapi di atas lumayan mahal, maka
dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985, kusta
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan
Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk
menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1
kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi
penghapusan kusta.
Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi
multiobat standar.[27] Yang
pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan
rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk
kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.
D.
Jerawat
adalah kondisi abnormal kulit akibat
gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran
folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang
mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.
Peradangan pada kulit terjadi jika
kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga
terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar,
komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi
interaksi dengan bakteri
jerawat.
Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit adalah salah satu cara terbaik
untuk mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, kurangi stress.
4. Hati
Gangguan pada hati yang
umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah hepatitis atau penyakit kuning. Disebut demikian karena tubuh
penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh
tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui
makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.Hepatitis adalah peradangan
pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus
hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus
hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1. Pemberian
vaksinasi
2. Makan makanan yang
sehat
3. Menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan
teratur
5. Sterilisasi
penggunaan jarum suntik
6. Menghindari
pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar