Senin, 03 Desember 2012

Sistem Saraf II

Diposting oleh Unknown di 19.30 0 komentar

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM SARAF II


OLEH
SUCI AULIA PUTRI


JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

SISTE SARAF II
A. Gerak Refleks
Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkanoleh kontrasi otot.
Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh yang terlibat dalam grak iniBaik itu disadari maupun tidak disadari.
Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain.Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.
Kita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua indera kita pun akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun. Kemudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan seperti itu diri kita pasti refleks melompat bahkan akan menjerit.Denyut jantung akan cepat dan secara refeks kita pun berlari. Begitulah salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.

a.      Mekanisme gerak refleks
Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Refleks adalah aktivitas yang cepat, otomatis, dan tidak disadari sebagai respons terhadap suatu rangsangan pada suatu organ atau sistem organ. Misalnya, bila kaki kita menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki dengan cepat dan berteriak. Refleks juga terjadi saat kita membaui makanan yang enak, dengan keluarnya air liur tanpa kita sadari.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
Gerak refleks berbeda dengan gerak biasa karena rangsang tidak diolah di otak terlebih dahulu. Jalur pergerakan gerak refleks adalah:
Rangsangan → reseptor → neuron sensori → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor
Description: Description: H:\2312_2-9c.jpg

b.      Lengkung Refleks
Lengkung refleks sederhana, melibatkan sejumlah struktur reseptor yaitu organ indera yang khusus bagian akhir kulit atau fusus neuromuskularis yang perangsangannya memprakarsai suatu impuls neoron aferent yang mentransmisi impuls melalui suatu saraf perifer ke susunan saraf pusat, tempat di mana saraf bersinaps dengan suatu neuron interkalasi, satu atau lebih neuron interkalasi menyampaikan impuls ke saraf eferent. Neoron eferent berjalan keluar dalam saraf dan menyampaikan impuls ke suatu efektor. Dan efektor yaitu otot ( otot polos, lurik, atau otot jantung ) atau kelenjar yang memberikan respon.

Minggu, 02 Desember 2012

Sistem Ekskresi

Diposting oleh Unknown di 02.47 0 komentar

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM EKSKRESI


OLEH :
SUCI AULIA PUTRI





JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSTAS NEGERI PADANG
2012


SISTEM EKSKRESI

A.    PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Alat – alat ekskresi terdiri atas ginjal, paru – paru, kulit dan hati. Semua alat – alat ekskresi tersebut bekerja pada satu system yang disebut system ekskresi. Sistem ekeskresi adalah  proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh berupa CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat.

Description: alat sistem ekskresi manusia
Beberapa proses yang erat kaitannya dengan sistem ekskresi adalah sebagai berikut.
  1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
  2. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
  3. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
  4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

Fungsi Sistem Ekskresi

  1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
  2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
  3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
  4. Homeostasis

B.     ORGAN  - ORGAN DAN FUNGSI ORGAN PADA SISTEM EKSKRESI
1.      Ginjal (Ren)
Fungsi ginjal:
1)      Mengekskresikan zat-zat buangan (waste product) seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2)      Menjaga keseimbangan air dengan cara:
a.       Air dibuang bila pemasukan banyak.
b.      Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3)      Menjaga tekanan osmosis dengan cara:
a)      Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang berlebihan.
b)      Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4)      Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.
Zat yang dikeluarkan ginjal berupa urin. Urin mengandung berbagai macam zat, yaitu:
* Zat-zat sisa perombakan protein, misalnya: urea, asam urat, dan amonia.
* Zat warna empedu sehingga urin berwarna kuningan.
Struktur ginjal

Sistem Pencernaan Makanan 1

Diposting oleh Unknown di 02.11 0 komentar

MAKALAH
ANATOMI DAN FISIOLOGIMANUSIA
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


OLEH:
SUCI AULIA PUTRI


JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012



SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
1.      Pengertian dan fungsi sistem pencernaan manusia
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus,serta memecah makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana.
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus
2.      Fungsi
Sistem pencernaan dari mulut sampai anus berfungsi untuk :
a.       Menerima makanan
b.      Memecah makanan menjadi zat zat gizi
c.       Menyerap zat zat gizi ke dalam aliran darah
d.      Membuang bagian makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh.
 Proses pencernaan makanan meliputi :
1.      Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil
dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,
lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi
geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan
Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang
dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanyasaliva (air ludah) dan getah
lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan
makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).

2.      Pencernaan kimiawi

Merupakan proses pemecahan bahan makanan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan getah pencernaan ( enzim ) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal hal berikut :
1.      Ingesti : pemasuka makanan kedalam tubuh melalui mulut.
2.      Mastikasi : proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.      Deglutisi : proses menelan makanan di kerongkongan.
4.      Digesti : pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,terdapat dilambung.
5.      Absorbsi : proses penyerapan,terjadi diusus halus.
6.      Defekasi : pengeluaran sisa makan yang sudah tak berguna untuk tubuh melalui anus.
STRUKTUR PENCERNAAN
MULUT / ORIS
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
ð Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
ð Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor anguli oris menekan ujung mulut.
  1. Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;
ð Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
ð Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.Gerakannya dikendalikan oleh ototnya sendiri, di sebelah kanan dan kiri dan tiang fauses terdapat saluran lendir menembus ke tonsil.
  1. Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.

Sistem Otot

Diposting oleh Unknown di 02.06 0 komentar

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM OTOT





OLEH :
SUCI AULIA PUTRI





JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSTAS NEGERI PADANG
2012




SISTEM OTOT (SISTEM MUSCULUS)

1.   PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM OTOT
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Gerak sel dapat terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel- sel, sitoplasma ini merupakan benang- benang halus yang panjang yang disebut myofibril. Jika sel otot mendapat rangsangan maka myofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).
Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan
Bagian-bagian otot terdiri dari:
1.      Kepala otot (muskulus kaput)
2.      Empal otot (muskulus venter)
3.      Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Dibagian tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi, yaitu muskulus venter.
 Fungsi otot, yaitu :
a.       Melaksanakan gerakan
Gerakan yang dihasilkan otot pada dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh yang mudah diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah diamati.
Untuk memahami bagaimana otot menggabungkan dengan kerangka dalam memberikan gerak kita harus melihat mekanisme dasar dari gerakan. Kerangka utama tubuh ditutupi oleh otot , yang berfungsi untuk memungkinkan gerakan. Kita tahu bahwa untuk memindahkan atau mengangkat beban terhadap kekuatan lain, lebih mudah untuk menggunakan pengungkit , dan inilah prinsip yang mengadopsi sistem muskuloskeletal dan yang kita harus memeriksa.
Bagian komponen yang digunakan dalam tuas adalah sebagai berikut:
i.     Lever - hampir selalu tulang
ii.   Titik tumpu - poros titik tuas, yang biasanya sendi
iii. Angkatan otot - kekuatan yang menarik ujung berlawanan dari otot bersama-sama
iv. Angkatan resistif - gaya yang dihasilkan oleh faktor luar tubuh (misalnya gravitasi, dll gesekan) yang bertindak melawan kekuatan otot
v.   Torsi - sejauh mana memaksa cenderung untuk memutar objek tentang titik tumpu yang ditentukan

Ada berbagai jenis tuas tergantung pada posisi titik tumpu, usaha dan kekuatan resistif.
i.     Tuas Kelas Pertama: kekuatan otot dan kekuatan resistif adalah pada sisi yang berbeda dari, misalnya titik tumpu kepala istirahat pada kolom vertebralis. Sebagai kepala terangkat, bagian wajah tengkorak adalah perlawanan, titik tumpu antara tulang atlas dan oksipital, dan usaha adalah kontraksi otot-otot punggung.
ii.   Tuas Kelas Kedua: kekuatan otot dan bertindak gaya resistif pada sisi yang sama dari titik tumpu, dengan kekuatan otot yang bekerja melalui tingkat lebih lama dari bahwa melalui tindakan-tindakan kekuatan resistif - misalnya mengangkat tubuh ke atas jari-jari kaki. Tubuh adalah resistensi, bola kaki adalah titik tumpu, dan usaha adalah kontraksi dari otot betis.
iii. Tuas Kelas Ketiga: kekuatan otot dan bertindak gaya resistif pada sisi yang sama dari titik tumpu, dengan kekuatan otot bertindak melalui tuas lebih pendek dari bahwa melalui tindakan-tindakan kekuatan resistif - adduksi misalnya paha. Berat paha adalah perlawanan, sendi pinggul adalah titik tumpu, dan kontraksi dari otot adduktor adalah usaha.
Sebagian besar anggota badan dari tubuh manusia yang diartikulasikan oleh tuas kelas ketiga.

Sistem Rangka Manusia

Diposting oleh Unknown di 02.03 0 komentar

Materi Anatomi Fisiologi Manusia (Sistem Integumen)

Diposting oleh Unknown di 01.51 0 komentar

SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A.    Pengertian Sistem Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak  kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B.     Fungsi Kulit Manusia
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Description: http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10c.jpg

Materi Anatomi Fisiologi Manusia (Sistem Integumen)

Diposting oleh Unknown di 01.49 0 komentar

SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A.    Pengertian Sistem Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak  kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B.     Fungsi Kulit Manusia
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Description: http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10c.jpg

Materi Anatomi Fisiologi Manusia

Diposting oleh Unknown di 01.47 0 komentar

SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A.    Pengertian Sistem Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak  kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B.     Fungsi Kulit Manusia
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Description: http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10c.jpg

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas  (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C.    Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
1.      Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFYJcicTpjVYnWlimoTJEeMqQ2F6CXFGpF0C3k_BAw11C1rgLT38oLKYXvQI7a-E5hvyAb4ahu191fzv306w9bY6dGDNfCUUhTFNbhoprQSsXsIA3I6cwXxpeaOlk9XDScKwY9Ge6V0DI/s1600/Gambar+Lapisan+Kulit+Epidermis+Lengkap.jpg
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a.       Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
b.      Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c.       Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d.      Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
e.       Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.


Tipe-Tipe Sel Epidermis
1.      Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.
2.      Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3.      Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.
4.      Langerhans Cells
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi.

2.      DERMIS ( Korium)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdkX4Uz-ShQLg3QVb_kgEWFDQja7_QANSbjQzIO6Cyt6oqiJ-4SfOcVM6fEeCbHT1UKk_mYckcdbvMXw7vIUIL1YrhCBhR2HlW2ZIwESzD0JX6t3QOHcT2os6Ugn1R7gCb7sHKUJ7CbUeN/s400/skin1.jpg
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)      Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2)      Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna  keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/4ai7w43z7k7rzx7/images/33-911f64b5bc.jpg

3        HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

Kulit Tipis dann Kulit Tebal
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/4ai7w43z7k7rzx7/images/4-ff2521c5dc.jpg
Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh. Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya terdapat beberapa perbedaan :
1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
3. Tidak terdapat stratum lucidium.
            4. Stratum corneum sangat tipis.
            5. Papila corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.



D.    Derivat Kulit
1.      Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.

Description: C:\I_AM iNdiCa\PiCTUrE_\rambut.jpg
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut 
1.      Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk menyaring udara.
2.      Pengatur suhu
3.      Pendorong penguapan keringat  
4.      Indera peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
1.      Fase pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2.      Fase Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).






2.      Kuku
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/4ai7w43z7k7rzx7/images/39-6d0c5b6478.jpg
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
1.      Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
2.      Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3 bagian).
3.      Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel melanosit
Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/4ai7w43z7k7rzx7/images/38-2e81d3ff0b.jpg

Bagian-bagian kuku :
1)      Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2)      Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
3)      Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4)      Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5)      Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
6)      Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
7)      Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8)      Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9)      Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free edge) menebal.


DAFTAR PUSTAKA























ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN

SISTEM KULIT
 (SISTEM INTEGUMEN)


Description: F:\G_NI\COLLEGE\images.jpg



Oleh :

 KELOMPOK I

Puti Lenggo Geni
Friska Samosir
Cinthya Zahara
Messy Oktriva



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
 

Blog Unie Achie Jonyo Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos